Catatan kecil bekerja sebagai surveyor

Wednesday, May 30, 2007

Pasang Surut

Pasang surut suatu keadaan adalah hal yang biasa. Begitu juga dengan JK Survey. Kabar buruk dan kabar baik di akhir Mei 2007 yang dialami JK Survey merupakan batu uji, seberapa kuat JK Survey berada dalam dunia bisnis jasa penyedia data primer pertambangan.

Kabar buruk yang dialami JK Survey adalah tersendatnya proyek pemetaan topografi di daerah Sanga - sanga. Tersendatnya proyek disebabkan oleh kondisi non teknis. Areal yang akan dipetakan, dituntut warga agar dibebaskan dulu sebelum bisa dipetakan. Hal ini membuat jalur pemetaan menjadi tidak beraturan, karena daerah yang dituntut berada ditengah arael pemetaan. Aspek teknis telah dipenuhi sampai pada batas optimal JK Survey. Untuk menghindari ongkos produksi yang membengkak, diputuskan proyek ditunda samapai waktu tertentu, personil dan peralatan dipindahkan ke proyek yang lain. Penundaan ini sampai ada kepastian dari pemilik proyek bahwa areal sudah bisa dikerjakan lagi. Ironisnya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, akibat kurang ada sosialisasi kegiatan dari pemilik proyek, keadaan seperti ini terangkat ke permukaan.

Kabar baik, JK Survey mendapat tambahan areal pemetaan sebanyak 250 Ha areal PT. MSA, memang kalau dibandingkan dengan kemampuan JK Survey, luasan tersebut masih kecil, tetapi penambahan luas ini dapat menampung personil dan peralatan dari proyek yang lain, sehingga ongkos produksi dapat ditekan ke angka normalnya. Meskipun dari segi proses data memerlukan waktu yang lebih lama karena diproses kembali agar menyatu dengan blok - blok pemetaan sebelunya,

Monday, May 28, 2007

JK Survey dan Rekan

Beredar kabar terbaru dari JK Survey, bahwa di bulan Juni 2007, akan bergabung lagi anggota lama setelah menggali pengalaman di tempat lain yaitu Haryo Susilo,ST ( apyong ). Semoga dengan tambahan amunisi baru ini JK Survey bisa semakin kuat dan mampu berkompetesi di dunia bisnis jasa pemetaan.

Selain kabar itu, ada rencana lain  yaitu teman lama dari Pimpinan JK Survey yaitu Riza Pramudya, ST juga akan bergabung, meskipun tidak sepenuhnya tetapi akan menjalin kerjasama penyediaan alat ukur Total Station dari LEICA. Kebijakan dari JK Survey yaitu akan mengakomadasi kerjasama ini dan proyek ke depan akan segera menggunakan alat baru tersebut. Kerjasama ini ditekankan pada aspek saling percaya dan saling bertanggung jawab. Untuk hal tersebut, rekan baru tersebut bertanggung jawab dalam pelatihan tenaga surveyor dan JK Survey bertanggung jawab menjalankan alat tersebut.

Jalinan kerjasama semacam ini dan bergabungnya tenaga lama, merupakan salah satu bentuk kebijakan JK Survey dalam menjalankan roda usahanya.  Sebelumnya bentuk kerjasama semacam ini sudah sering dilakukan, diantaranya kerjasama dengan salah satu perusahaan pemboran eksplorasi yang cukup handal dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan data dasar di PT. Internasional Prima Coal.

Perjalanan JK Survey

Tahun 1999, Suryo Jatmiko merupakan Tenaga ahli pemetaan yang dikontrak oleh PT. Anugerah Bara Kaltim, yang berlokasi kerja di Kalimantan Timur. Beliau bertugas untuk mengadakan peta topografi untuk perencanaan tambang batubara yang akan segera dibuka. Dari pengalaman beliau sejak tahun 1993, pengadaan peta topografi bukan sesuatu begitu saja ada tanpa perencanaan yang matang, apalagi pelaksanaanya melibatkan banyak surveyor. Dengan berbekal pengalaman tersebut, pengadaan peta topografi dapat lancar dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Kemudian mendekati akhir kontrak kerjanya beliau ditawari untuk memperpanjang kontrak. Tetapi pilihan beliau adalah menjadi kontraktor pemetaan topografi. Melihat prestasi sebelumnya dan juga tantangan bagi Suryo Jatmiko menjadi kontraktor maka pekerjaan pengadaan peta topografi jatuh ke tangan beliau. Saat pertama menjadi kontraktor topografi, beliau masih menggunakan nama perusahaan lain yaitu PT. ASANA CITRA YASA. Perkembangan pekerjaan topografi yang pesat menimbulkan ide untuk membentuk perusahaan sendiri. Maka di tahun 2001, Suryo Jatmiko mendirikan CV. JK Survey, yang berintikan pada alumni Geodesi UGM dan surveyor - surveyor yang berbasis di kota Jokjakarta.

Pekerjaan survey yang diperoleh sebagian besar berasal dari perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Beberapa klien dari perusahaan - perusahaan tersebut adalah : PT. Marunda Graha Minera, PT. Anugerah Bara Kaltim, PT. Jembayan Muarabara, PT. Kemilau Rindang Abadi, PT Interex, PT Dianlia dll.

Pergerakan usaha pekerjaan topografi yang pesat, menimbulkan ide untuk perbaharuan sistem manajemen usaha dan pelaksanaan lapangan untuk bisa terbuka. Bidang usaha semakin melebar, salah satunya menjalin kerjasama dengan perusahaan kontraktor pemboran eksplorasi dan konsultan pertambangan. Selain itu untuk mengurangi biaya keluar, JK Survey melengkapi dengan pembelian peralatan survey yang memadai seperti Total Station dan theodolit digital. Pembenahan personal juga dilakukan, diantaranya merekrut surveyor keluaran program D3 Geodesi UGM, pelatihan berkala. Perluasan usaha yang lain adalah dengan menerima pekerjaan survey GPS, konsultan tambang dsb.

Di bidang pengabdian masyarakat, JK Survey menerima mahasiswa atau siswa magang yang tertarik dengan dunia survey.

Sunday, May 27, 2007

Proyek Tahun 2007

Sejak awal tahun 2007 hingga bulan Mei 2007 JK Survey telah mengerjakan beberapa proyek diantaranya :

1. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Jembayan Muarabara
2. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Internasiona Prima Coal
3. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Multi Sarana Avindo
4. Penentuan Batas Konsesi ( survey GPS ) di Muara Wahau sebanyak 14 Titik

Semua proyek berlokasi di Kalimantan Timur, untuk proyek pemetaan Topografi skala 1: 1000 areal PT. Multi Sarana Avindo, JK Survey mengerjakan 2 paket proyek yg merupakan tahap pengembangan penambangan batubara untuk tahun 2008.

Proyek - proyek tersebut dikerjakan secara simultan yang diawasi langsung oleh ahli pemetaan yang berpengalaman.

Hasil yang diperoleh bagi pemilik proyek adalah berupa hardcopy skala 1 : 1000 dan juga softcopy skala yang sama.

Sistem manajemen pelaksanaan dan pengawasan yang terbuka, membuat proyek JK Survey dapat dilaksanakan dan diselesaikan secara tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.