JK Survey

Catatan kecil bekerja sebagai surveyor

Wednesday, October 24, 2007

Penetapan dan Penegasan Batas Wilayah


Otonomi daerah yang digawangi UU No. 22/1999 maka batas wilayah, termasuk batas maritim menjadi perhatian. UU ini sekarang telah diganti dengan UU no. 32/2004 yang mengatur lebih tegas lagi soal ini. Disamping itu dengan dikeluarkan Permendagri No 1 tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan batas Wilayah dan Permendagri No 27 tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa, maka permasalahan batas wilayah menjadi sanagat penting. Hal ini berkaitan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan tertib administrasi dan terkoordinasi. Proses sosialisasi peraturan mengenai penetapan dan penegasan batas wilayah juga semakin digalakkan. Hal ini dipelopori dengan jalinan kerjasama antara pemerintah dan kalangan akademis. Kerjasama ini sangata penting untuk dapat diperolehan pemahaman yang semakin tinggi di kalangan pemerintahan tentang aspek - aspek yang berkaitan dengan peraturan - peraturan tersebut. Sebut saja disini Kerjasama Pemkab Kutai Kartanegara dan Jurusan Teknik Geodesi - Geomatika UGM dalam pelatihan bagi aparat bagian Pemerintah Desa, kepala desa dan lurah dalam Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Proyek penetapan dan penegasan batas wilayah dibiayai dari APBD.

Bagi kalangan swasta, proyek ini merupakan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan penegasan batas di lapangan. Penegasan batas wilayah memakai prinsip - prinsip geodetis seperti yang telah dijabarkan dalam lampiran Permendagri No 1 tahun 2006. Perlu diperhatikan bahwa penegasan batas wilayah meliputi wilayah darat dan laut, sehingga bagi kalangan swasta perlu memperhatikan kaidah - kaidah yang berlaku serta dapat melampirkan dokumen - dokumen yang dimaksud dalam Permendagri No 1 tahun 2006. Disamping proyek penegasan batas wilayah, dapat dilihat prospek kedepan akan adanya pekerjaan dalam inventarisasi sumber daya alam , kependudukan, infrastruktur yang mengarah ke pekerjaan pembangunan Sistem Informasi Geografi. Diharapkan tentunya suatu aturan main dalam penyusunannya, sehingga akan terbangun Sistem Informasi geografi skala besar yang terpadu, terkoordinasi dan seragam. Tantangan - tantangan ini yang menjadi kesempatan bagi kalangan swasta untuk berkompetisi secara sehat. Disamping peningkatan kemampuan aparat pemerintah sebagai pihak yang punya "gawe".

Tentunya dukungan dunia akademis sangat besar, karena pengembangan aspek teknis maupun tinjauan non teknis akan menyempurnakan sistem yang akan dibangun.

Thursday, June 28, 2007

Kawan Kami Yang Tercinta....

Perjalanan kita memang akan berbeda. Disaat kita masih bisa bertegur sapa, ternyata salah satu dari kita telah sampai pada saatnya dipanggil Yang Maha Kuasa. Keteguhan, kesetiaan, persahabatan kita merupakan kenangan bagi kami. Satu - satu kenangan itu membekas bagi kami. Banyak suri teladan yang kami ingat dan kami patrikan dalam hati kami. Sahabat kami, saudara kami, teladan kami, telah menjadi saat bagimu untuk kembali kepada Sang Khalik. Selamat Jalan Kawan, semoga segala amal baiknya diterima Allah SWT dan dibukakan pintu maaf dan ampunan yang sebesar - besarnya. Selamat jalan Pak Ilman.

Sunday, June 17, 2007

Studi Kelayakan


Istilah Studi Kelayakan atau Feasibility Studi ( FS ) sering didengar terutama para praktisi yang bergerak di bidang jasa. Untuk kali ini, sedikit yang ingin disampaikan adalah mengenai studi kelayakan bidang pertambangan.
Studi kelayakan bidang pertambangan adalah suatu studi baik secara teknis maupun ekonomis mengenai cebakan suatu bahan galian di suatu area tertentu. Pembatasan area disesuaikan dengan lokasi yang telah diijinkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Studi ini perlu dilakukan untuk menilai tingkat kelayakan bahan tambang tersebut dari segi teknis dan ekonomis. Kemudian studi apa saja yang dilakukan secara detil ? Dari sisi studi teknis yang perlu dilakukan adalah :

- Studi kondisi geologi dan geoteknisnya
- Studi mengenai geomorfologinya
- Studi kesampaian daerah
- Studi rencana dan metode penambangannya
- Studi cadangan tertambang ( Mineble Reserve )
- Studi rencana produksi
- Studi rencana pengolahan
- Studi rencana pengangkutan

Sedangkan dari sisi studi ekonomi, yang dilakukan antara lain :
- Studi investasinya
- Analisa kelayakan investasi
- Analisa kepekaan investasi
- Analisa prospek dan metode pemasaran.

Kedua studi tersebut harus dapat terpenuhi semua. Artinya dari sisi teknis, bahan tambang tersebut dapat ditambang dengan metode yang ditetapkan dan dari sisi ekonomis, investasi untuk menambang dapat diperoleh, bahan tambang mempunyai tingkat ekonomi yang tinggi dan pemasarannya dapat dilakukan sesuai dengan metode yang direncanakan.

Kemudian, kapan Studi kelayakan dilakukan ? Studi kelayakan dilakukan setelah pekerjaan eksplorasi detil selesai dilakukan, dan laporan eksplorasi telah selesai. Selanjutnya perlu disusun studi kelayakan untuk menampilkan laporan mengenai propek penambangan lebih lanjut. Disamping itu, studi kelayakan disampaikan untuk meningkatkan kuasa penambangan ( KP ) tahap eksplorasi menjadi Kuasa Penambangan tahap eksploitasi.

Wednesday, May 30, 2007

Pasang Surut

Pasang surut suatu keadaan adalah hal yang biasa. Begitu juga dengan JK Survey. Kabar buruk dan kabar baik di akhir Mei 2007 yang dialami JK Survey merupakan batu uji, seberapa kuat JK Survey berada dalam dunia bisnis jasa penyedia data primer pertambangan.

Kabar buruk yang dialami JK Survey adalah tersendatnya proyek pemetaan topografi di daerah Sanga - sanga. Tersendatnya proyek disebabkan oleh kondisi non teknis. Areal yang akan dipetakan, dituntut warga agar dibebaskan dulu sebelum bisa dipetakan. Hal ini membuat jalur pemetaan menjadi tidak beraturan, karena daerah yang dituntut berada ditengah arael pemetaan. Aspek teknis telah dipenuhi sampai pada batas optimal JK Survey. Untuk menghindari ongkos produksi yang membengkak, diputuskan proyek ditunda samapai waktu tertentu, personil dan peralatan dipindahkan ke proyek yang lain. Penundaan ini sampai ada kepastian dari pemilik proyek bahwa areal sudah bisa dikerjakan lagi. Ironisnya, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, akibat kurang ada sosialisasi kegiatan dari pemilik proyek, keadaan seperti ini terangkat ke permukaan.

Kabar baik, JK Survey mendapat tambahan areal pemetaan sebanyak 250 Ha areal PT. MSA, memang kalau dibandingkan dengan kemampuan JK Survey, luasan tersebut masih kecil, tetapi penambahan luas ini dapat menampung personil dan peralatan dari proyek yang lain, sehingga ongkos produksi dapat ditekan ke angka normalnya. Meskipun dari segi proses data memerlukan waktu yang lebih lama karena diproses kembali agar menyatu dengan blok - blok pemetaan sebelunya,

Monday, May 28, 2007

JK Survey dan Rekan

Beredar kabar terbaru dari JK Survey, bahwa di bulan Juni 2007, akan bergabung lagi anggota lama setelah menggali pengalaman di tempat lain yaitu Haryo Susilo,ST ( apyong ). Semoga dengan tambahan amunisi baru ini JK Survey bisa semakin kuat dan mampu berkompetesi di dunia bisnis jasa pemetaan.

Selain kabar itu, ada rencana lain  yaitu teman lama dari Pimpinan JK Survey yaitu Riza Pramudya, ST juga akan bergabung, meskipun tidak sepenuhnya tetapi akan menjalin kerjasama penyediaan alat ukur Total Station dari LEICA. Kebijakan dari JK Survey yaitu akan mengakomadasi kerjasama ini dan proyek ke depan akan segera menggunakan alat baru tersebut. Kerjasama ini ditekankan pada aspek saling percaya dan saling bertanggung jawab. Untuk hal tersebut, rekan baru tersebut bertanggung jawab dalam pelatihan tenaga surveyor dan JK Survey bertanggung jawab menjalankan alat tersebut.

Jalinan kerjasama semacam ini dan bergabungnya tenaga lama, merupakan salah satu bentuk kebijakan JK Survey dalam menjalankan roda usahanya.  Sebelumnya bentuk kerjasama semacam ini sudah sering dilakukan, diantaranya kerjasama dengan salah satu perusahaan pemboran eksplorasi yang cukup handal dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan data dasar di PT. Internasional Prima Coal.

Perjalanan JK Survey

Tahun 1999, Suryo Jatmiko merupakan Tenaga ahli pemetaan yang dikontrak oleh PT. Anugerah Bara Kaltim, yang berlokasi kerja di Kalimantan Timur. Beliau bertugas untuk mengadakan peta topografi untuk perencanaan tambang batubara yang akan segera dibuka. Dari pengalaman beliau sejak tahun 1993, pengadaan peta topografi bukan sesuatu begitu saja ada tanpa perencanaan yang matang, apalagi pelaksanaanya melibatkan banyak surveyor. Dengan berbekal pengalaman tersebut, pengadaan peta topografi dapat lancar dan memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Kemudian mendekati akhir kontrak kerjanya beliau ditawari untuk memperpanjang kontrak. Tetapi pilihan beliau adalah menjadi kontraktor pemetaan topografi. Melihat prestasi sebelumnya dan juga tantangan bagi Suryo Jatmiko menjadi kontraktor maka pekerjaan pengadaan peta topografi jatuh ke tangan beliau. Saat pertama menjadi kontraktor topografi, beliau masih menggunakan nama perusahaan lain yaitu PT. ASANA CITRA YASA. Perkembangan pekerjaan topografi yang pesat menimbulkan ide untuk membentuk perusahaan sendiri. Maka di tahun 2001, Suryo Jatmiko mendirikan CV. JK Survey, yang berintikan pada alumni Geodesi UGM dan surveyor - surveyor yang berbasis di kota Jokjakarta.

Pekerjaan survey yang diperoleh sebagian besar berasal dari perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Beberapa klien dari perusahaan - perusahaan tersebut adalah : PT. Marunda Graha Minera, PT. Anugerah Bara Kaltim, PT. Jembayan Muarabara, PT. Kemilau Rindang Abadi, PT Interex, PT Dianlia dll.

Pergerakan usaha pekerjaan topografi yang pesat, menimbulkan ide untuk perbaharuan sistem manajemen usaha dan pelaksanaan lapangan untuk bisa terbuka. Bidang usaha semakin melebar, salah satunya menjalin kerjasama dengan perusahaan kontraktor pemboran eksplorasi dan konsultan pertambangan. Selain itu untuk mengurangi biaya keluar, JK Survey melengkapi dengan pembelian peralatan survey yang memadai seperti Total Station dan theodolit digital. Pembenahan personal juga dilakukan, diantaranya merekrut surveyor keluaran program D3 Geodesi UGM, pelatihan berkala. Perluasan usaha yang lain adalah dengan menerima pekerjaan survey GPS, konsultan tambang dsb.

Di bidang pengabdian masyarakat, JK Survey menerima mahasiswa atau siswa magang yang tertarik dengan dunia survey.

Sunday, May 27, 2007

Proyek Tahun 2007

Sejak awal tahun 2007 hingga bulan Mei 2007 JK Survey telah mengerjakan beberapa proyek diantaranya :

1. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Jembayan Muarabara
2. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Internasiona Prima Coal
3. Proyek Pemetaan Topografi skala 1 : 1000 areal PT. Multi Sarana Avindo
4. Penentuan Batas Konsesi ( survey GPS ) di Muara Wahau sebanyak 14 Titik

Semua proyek berlokasi di Kalimantan Timur, untuk proyek pemetaan Topografi skala 1: 1000 areal PT. Multi Sarana Avindo, JK Survey mengerjakan 2 paket proyek yg merupakan tahap pengembangan penambangan batubara untuk tahun 2008.

Proyek - proyek tersebut dikerjakan secara simultan yang diawasi langsung oleh ahli pemetaan yang berpengalaman.

Hasil yang diperoleh bagi pemilik proyek adalah berupa hardcopy skala 1 : 1000 dan juga softcopy skala yang sama.

Sistem manajemen pelaksanaan dan pengawasan yang terbuka, membuat proyek JK Survey dapat dilaksanakan dan diselesaikan secara tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.